Plesiran Ke Menara Pisa

Menara Pisa ini mulai dibangun sekitar 800
tahun yang lalu tepatnya tahun 1173, sebagai sebuah karya seni yang
berlangsug dalam tiga tahap dengan pembangunan pertama adalah lantai
pertama yang berupa tiang-tiang. Menara ini adalah menara lonceng yang
berdiri sendiri diantara tiga bangunan di komplek ini.
Menara
mulai tenggelam setelah lantai tiga selesai karena fondasi bangunan
yang terbuat dari tanah yang tidak stabil. Pembangunannya kemudian
terhenti hampir seratus tahun karena keadaan perang.
Pembangunan
kembali dilanjutkan seratus tahun kemudian pada tahun 1272 oleh
Giovanni di Simone, seorang arsitek dari Camposanto. Untuk mengimbangi
kemiringan dibuat bangunannya lebih tinggi pada satu sisi, ini membuat
menara ini miring kearah lain. Dengan demikian bangunan ini sendiri
menjadi melengkung. Kemudian karena perang berlanjut lagi
pembangunannyapun kembali mengalami penundaan.
Lantai
ketujuh selesai dibangun tahun 1319, dan ruang lonceng belum
ditambahkan sampai tahun 1372, dimana ada tujuh lonceng yang mempunyai
nada-nada dari tangga nada mayor.
Kemiringan
bangunan ini yang menjadi daya tarik sebagai objek wisata.
Kemiringannya tercatat sampai 5.5 derajat atau 3.9 meter dari
seharusnya jika tegak lurus. Yang mungkin tidak direncanakan demikian
oleh pendirinya. Hal ini terjadi karena fondasi bangunan yang tidak
stabil.
Kemiringan ini juga menjadi
kekhawatiran dari pemeritah dan pihak-pihak yang berwenang. Sehingga
diadakan suatu usaha untuk mengembalikan ke posisinya yang tegak
lurus. Usaha ini mulai di munculkan tiga ratus tahun lalu. Tahun 1964
pemerintah meminta bantuan agar bangunan tidak rubuh tetapi tetap
mempertahankkan kemiringanya untuk menarik minat wisatawan.
Pada
tahun 1990 sampai tahun 2001 dianggap kemiringannya telah menjadi
berbahaya dan akan roboh jika tidak segera dilakukan penyelamatan.
Sejak itu mulai dilakukan perbaikan dengan mengerahkan ahli-ahli
assitek, insinyur bangunan dan ahli matematika serta ahli sejarah
untuk proyek ini. Proyek ini sukses dan pada tahun 2001 menara ini
dinyatakan aman dan dibuka kembali untuk kunjungan wisata. Bahkan
kita bisa naik sampai kepuncak atas menara.
Tinggi
menara 55.86 meter dari bagian terendah dan 56.70 meter dari bagian
tertinggi bangunan. Lebar tembok di dasar 4.09 meter dan lebar di
puncak bangunan 2.48 meter. Jumlah tangga keatas 294-296. Kemiringan
sebelum distabilkan adalah 5.5 derajat, setelah proses stabilisasi
kemiringannya menjadi 3.99 derajat. Atau miring 3, 9 meter pada puncak
menara.
Jumlah lantai 8, jumlah lonceng 7
buah dengan masing-masing seberat 562 kg lonceng ketujuh, 1,000 kg
lonceng keenam, 1,014 kg lonceng kelima, 300 kg lonceng keempat 1,448
loceng ketiga, 2,462 kg lonceng kedua serta 3,620 kg lonceng pertama.
Semua lonceng ini dibuat pada tahun yang berbeda bahkan ada yang
jaraknya sampai 400 tahun.
Komplek ini di
beri pagar untuk menjaga kelestariannya, sedangkan diluar komplek
kita bisa mendapatkan aneka cendera mata dari kaos sampai miniatur
menara dari berbagai bahan.
Jika ingin
naik ke menara atau hanya mengunjungi gereja dan bangunan tempat
pembaptisan di kenakan sejumlah biaya tiket. Disekitar komplek ini ada
beberapa tampat menarik lainnya yang bisa anda kunjungi seperti
museum, piazza del cavalieri atau hanya sekedar santai duduk-duduk
dihalaman hijau dari alun-alun keajaiban ini. Jika anda harus
berkejaran dengan waktu tidak ingin berjalan kaki ke stasiun kereta api
kita bisa naik taxi, dengan meter taxi ongkosnya sekitar €9-10.
Sejarah Candi Borobudur
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.
Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri
Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau
dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M
dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa
pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga.
Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah
turun-temurun bernama Gunadharma.

Kata
Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh
Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa,
yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua
yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua
yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama,
yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut
ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut
Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu "biara
di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan
"beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi
ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan
gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah
vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan
semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai
terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada
tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford
Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di
desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap
sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang
insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu
berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius
dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan
semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena
mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka
Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa
gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai
orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian
dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi
ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah
Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta
bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun
1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan
pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran
ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973.
Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi
Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.Colosseum
Colosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa gedung pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amphitheatre atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di ibukota negara Italia, Roma, yang didirikan oleh Raja Vespasian pada masa Kekaisaran Romawi dan diselesaikan oleh anaknya Titus[1], dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Romawi yang pernah dibangun.
Mengenai
tahun pembuatannya sampai saat ini masih ada perbedaan keyakinan. Ada
yang berpendapat bahwa Colosseum dibuat pada tahun 79 SM , ada juga
yang berpendapat bahwa dibuat antara tahun 70-82 M .Tapi, kebanyakan arkeolog berpendapat bahwa Colosseum dibuat pada tahun 70-82 M. Asal nama Colosseum berasal dari sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m yang bernama Colossus. Colosseum di set untuk menampung 50.000 orang penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar