Peringatan tulisan ini mengandung unsur SARA! Jikalau
anda yang membaca tidak kuat imannya alangkah lebih baik anda tidak melanjutkan
membacanya, karena tulisan ini diperuntukan bagi kalangan terbatas. Bagi anda
yang mempunyai tingkat kearifan yang ada diatas rata-rata dan menganggap bahwa
ini adalah tulisan yang menggugah selera anda, silahkan meneruskan membaca
tulisan ini.
Babi..Ayam..Sapi..Kodok..Kambing..Ikan..
Sebenarnya apa yang menjadi pembeda dari sekian banyak
hewan yang dapat disantap oleh manusia?
Apakah tempat mereka tinggal, apa yang menjadi makanan
mereka, atau adanya kategori halal dan haram?
Banyak hewan yang ada di muka bumi ini, namun tidak
semuanya serta merta dapat dinikmati oleh manusia. Bisakah anda menikmati
daging lalat atau nyamuk? Bisakah anda?
Bagi sebagian besar umat beragama Muslim, babi
merupakan hewan yang dagingnya tidak boleh dimakan atau ‘haram’ , disebut haram
karena jikalau anda memakannya itu dapat menyebabkan dosa. Lalu mengapa daging
babi haram untuk dimakan? Ada yang menyebutkan bahwa daging babi itu haram
karena babi memiliki kuku belah dua yang konon katanya kuku belah dua itu tidak
boleh dimakan oleh manusia. Hal ini dibenarkan juga oleh umat Kristiani melalui
kitab perjanjian lama. Namun setelah adanya revisi, pada perjanjian baru daging
babi dapat dikonsumsi oleh umat Kristiani. Ada yang mengatakan kalau babi itu
serupa dengan manusia dari sisi yang tidak tampak.
Makanya banyak ejekan terhadap sesama manusia tidak
menggunakan kata babi.
Dikatakan juga bahwa babi itu hewan kotor, yang
tinggal di kubangan lumpur dimana babi makan dan membuang kotoran ditempat yang
sama. Lalu apa bedanya dengan ikan, kambing, sapi dan ayam?
Mungkin karena hewan-hewan tersebut disajikan kepada
Nabi Muhammad SAW oleh sahabat-sahabatnya ketika berada di suatu perjamuan, dan
pada saat itu daging babi lupa dihidangkan. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW
tidak tahu rasanya daging babi dan menganggap daging babi itu haram.
Mungkin jikalau Nabi Muhammad SAW merasakan, umat
Muslim akan dapat menikmati daging babi.
Digambarkan juga melalui sebuah film, bahwa pada jaman
Nabi Isa AS (Yesus) para setan-setan dan arwah-arwah korban perang dimasukkan
kedalam tubuh babi yang konon tidak berjiwa. Ini bisa jadi sebab mengapa bunyi
babi ‘nguik..nguik’ seperti bunyi setan tertawa bercampur tersedak.
Banyak sekali pergunjingan tentang haram dan halal.
Apakah melakukan hubungan seks sebelum nikah itu halal? Apakah meminum minuman
keras dan berjudi itu halal? Bagaimana dengan mengambil hak orang lain yang
bukan miliknya? Apakah itu semua termasuk halal untuk dilakukan? Lalu apa
bedanya dengan memakan daging babi? Kenapa tidak sekalian saja memakannya.
Larangan memakan daging babi merupakan salah satu
bentuk ketaatan umat Muslim yang harus dipatuhi, hal ini tersirat jikalau anda
membaca Al-Quran dan Hadis. Namun itu semua nampaknya hanya menjadi salah satu
pegangan ketaatan bagi umat Muslim sebagian besar, mereka masih dapat melakukan
hal-hal yang telah terurai sebelumnya dengan tetap taat pada satu hal. Yaitu
tidak memakan daging babi.
Inti ajaran dari umat Kristiani adalah mengenai kasih.
Entah itu kasih tak sampai atau kasih yang bertepuk sebelah tangan. Namun pada
intinya umat Kristiani mengasihi setiap ciptaan Tuhan dalam bentuk dan rupa
yang beragam serta menghargai setiap keberagaman yang ada. Maka dari itu mereka
memakan daging babi dan terkadang melakukan hal-hal seperti yang tadi terurai
bagi sebagian kecil umat Kristiani.
Akan tetapi setiap agama di dunia ini mengajarkan akan
satu hal yang pasti yaitu ‘kebajikan’.
Menurut saya sebagai seorang manusia yang memiliki
kearifan yang ada diatas rata-rata, haram adalah sesuatu yang telah keluar dari
mulut. Entah itu adalah ucapan, terutama yang kotor dan kasar serta caci-maki.
Entah itu cairan yang berasal dari dalam perut setelah apa yang kita konsumsi,
arti kata lazimnya adalah muntahan. Jadi haram menurut orang yang memiliki
tingkat kearifan yang ada diatas rata-rata bukan berdasarkan atas apa yang kita
makan atau konsumsi sebagai manusia, namun lebih berdasarkan atas apa yang
telah kita lakukan dan akan kita lakukan terhadap sesama manusia, dan juga atas
dasar ketaatan yang sebenarnya wajib hukumnya untuk ditaati. Namun hal tersebut
masih bisa dikondisikan dengan lingkungan sekitar. Bagaimana jikalau hewan yang
tersisa di muka bumi ini adalah babi? Apakah anda akan memakannya?
Malang bukan kepalang nasib si anak babi, selalu
berjalan dengan kepala tertunduk lesu dan ekor yang selalu keriting. Jika boleh
memilih mungkin si anak babi itu tidak ingin dilahirkan sebagai babi, selalu
dicap haram oleh hewan-hewan yang lain. Malu karena dilahirkan sebagai babi dan
memiliki ayah seekor babi juga.
Lain halnya dengan anak kodok yang selalu
melompat-lompat.
Yaaaaahhh namanya juga anak-anak…..
Apakah anda yang tidak memiliki tingkat kearifan yang
ada diatas rata-rata memaksa membaca tulisan ini sampai selesai? Bagaimanakah
perasaan anda setelah membaca? Apakah iman anda tergoyah atau bahkan anda telah
menjadi orang yang memiliki tingkat kearifan yang ada diatas rata-rata? Kalau
benar demikian, saya selaku orang yang memiliki tingkat kearifan yang ada
diatas rata-rata mengucapkan selamat kepada anda.
Oh iya temen-temen , daging babi kalo disiram coca-cola keluar belatung lho . . . . !!!
Oh iya temen-temen , daging babi kalo disiram coca-cola keluar belatung lho . . . . !!!